MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
citra individu dan keluarga
Menciptakan tata
NILAI dalam masyarakat
OLEH
NAMA :
YAHYA ASY'ARI GHAZALI
NPM :
17111479
KELAS : 1 KA 33
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
JURUSAN S1 - SISTEM INFORMASI
Mata Kuliah
: Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad
Burhan Amin
Topik Makalah
citra
individu dan keluarga
Menciptakan tata NILAI dalam masyarakat
Kelas : 1-KA33
Tanggal
Penyerahan Makalah : 15 Juni 2012
Tanggal Upload Makalah : 16 Juni
2012
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat
nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
Nama
Lengkap
Tanda
Tangan
17111479
Yahya
Asy'ari Ghazali
Program Sarjana Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
i
N P M
Nama
Lengkap
Tanda
Tangan
17111479
Yahya
Asy'ari Ghazali
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan
kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “citra individu dan keluarga
Menciptakan tata
NILAI dalam masyarakat ”.
Penulisan makalah adalah merupakan
salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah IBD di
Universitas Gunadarma.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
- Kedua Orang Tua saya yang selalu memberikan motivasi dan dorongan semangat tanpa henti-hentinya.
- Bapak Muhammad Burhan Amien sebagai Dosen Mata Kuliah IBD yang selalu memberikan ilmunya dan memberikan bimbingan kepada kami semua.
- Rekan-rekan semua di Kelas 1 KA33 yang tiada hentinya memberikan saran dan bantuan.
- Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Semoga materi ini dapat
bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan,
khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amiin.
Demikian makalah ini saya buat, selamat membaca dan
semoga bermanfaat.
Bekasi
, 15 Juni 2012
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
pengesahan………………………………………………………………………………i
Kata
pengantar…………………………………………………………………………………….ii
Daftar
isi………………………………………………………………………………………….iii
BAB
I. PENDAHULUAN………………………………………………………………………1
- Latar belakang……………………………………………………………………………..1
- Tujuan……………………………………………………………………………………..3
- Sasaran…………………………………………………………………………………….3
BAB
II . PERMASALAHAN……………………………………………………………………..4
- KEKUATAN……………………………………………………………………………...4
- KELEMAHAN…………………………………………………………………...……….4
- PELUANG……………………………………………………………………...…………5
- HAMBATAN…………………………………………………………………...………...5
BAB
III . KESIMPULAN DAN REKOMENDASI………………………………………………6
1.KESIMPULAN
…………………………………………………………………………………6
2.
REKOMENDASI………………………………………………………………………………6
REFERENSI………………………………………………………………………………………7
iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian
terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah
lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam
kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan
yang lebih kecil.
Pada
dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang
berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau
masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Individu
adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam
lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah
laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi
terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan
aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat
pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya
ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan
individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi
masyarakat.
Individu tidak akan jelas
identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang
keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk
membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai
dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu
berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk
menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya
pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan
pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Sedangkan
keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang
tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang
yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau
seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri. Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta:
kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga
adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah,
bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak
mereka.
Individu
merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah
lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga sebagai kelompok sosial
yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang
sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab
dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu.
Selanjutnya,
perkembangan manusia sebagai makhuk individu yang wajar dan normal harus
melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin. Dalam arti bahwa
individu atau pribadi manusia merupakan keseluruhan jiwa raga yang mempunyai
cirri-ciri khas tersendiri. Walaupun terdapat perbedaan pendapat diantara para
ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah
yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari berbagai aliran
mengenai pertumbuhan. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi
berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada
proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih
dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu
sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan suatu pengertian
tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap
demi tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar
melalui pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam
mengenal keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.
Menurut
aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses
diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai
arti sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional dengan
bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keselurhan yang lebih dahulu
ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia
dalam mengenal suatu yangsemula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru
kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
2. Tujuan
·
Kita
sebagai individu yang baik harusmenyadari bahwa kita adalah makhluk sosial yang
saling membutuhkan satu sama lain, makadari itu kita harus menjaga kerukunan
dalam bermasyarakat dimulai dari keluarga.
·
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Budaya
Dasar.
·
Memberikan sedikit pandangan kepada
masyarakat dan generasi penerus pentingnya peranan individu dan keluarga dalam
menciptakan tata nilai dalam masyarakat.
·
Mengajak masyarakat dan para pembaca
khususnya generasi muda untuk selalu menanamkan kepedulian terhadap masyarakat
sekitarnya.
·
Meningkatkan rasa tenggang rasa.
3. Sasaran
Pembuatan
Makalah ini di tujukan kepada individu dan keluarga di Indonesia untuk memberi citra
yang baik di masyarakat agar terciptanya tata nilai yang baik dalam masyarakat.
Tata nilai tersebut
merupakanhasil dari pemikiran oleh banyak individu dan keluarga, tata nilai ini
nantinya akan memberikansebuah jalinan individu dan keluarga dalam masyarakat.
BAB II PERMASALAHAN
Perkembangan globalisasi yang
semakin pesat menyebabkan banyak perubahan dan pergeseran dalam kehidupan
bermasyarakat, terutama nilai-nilai dalam bermasyarakat yang terbentuk dari
setiap individu dan keluarga. Ketidakseimbangan sosial yang terjadi membuat
seseorang melakukan hal-hal yang membuat pencitraannya hilang dalam
bermasyarakat, begitu juga keluarga yang mempunyai peranan sangat besar dalam
menciptakan tata nilai yang baik dalam bermasyarakat.
Analisis
permasalahan Citra Individu dan Keluarga Menciptakan Tata Nilai Dalam Masyarakat
dengan memperhatikan dan mempertimbangkan
kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1. Kekuatan (Strength)
·
Setiap manusia, baik sebagai individu
atau anggota masyarakat selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam interaksi
sosial.
·
Keharmonisan
yang tercipta dari hubungan yang baik antar individu dan keluarga dalam
masyarakat.
·
Manusia
sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang
sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan
lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya.
·
Terwujudnya
tata nilai dalam masyarakat dengan peranan individu dan keluarga dalam
lingkungan.
2. Kelemahan (Weakness)
·
Kurangnya
kesadaran setiap individu dalam bermasyarakat yang baik.
·
Tata
nilai dalam kehidupan bermasyarakat yang semakin menghilang seiring
berkembangnya zaman.
·
Semakin
hilangnya rasa tenggang rasa dalam setiap individu.
·
Tidak
adanya kepedulian untuk menciptakan tata nilai yang baik dalam bermasyarakat.
3. Peluang (Opportunity)
·
Kerukunan
antar warga dalam bermasyarakat menciptakan keharmonisan dan tata nilai yang
baik.
·
Gotong-royong
dalam setiap kegiatan yang berada di lingkungan masyarakat.
·
Menjadikan
para petinggi yang baik di masyarakat sebagai panutan.
·
Silaturrahmi
antar setiap individu dan keluarga untuk mempererat hubungan dalam
bermasyarakat.
4. Tantangan/Hambatan (Threats)
·
Perbedaan
sifat setiap individu yang dapat membuat konflik jika tidak ada yang mengalah.
·
Pengaruh
beberapa individu yang membawa dampak negatif dalam masyarakat.
·
Kurangnya
silaturahmi antar individu masyarakat.
·
Kesenjangan
sosial yang menyebabkan perbedaan pemikiran antar individu dalam bermasyarakat.
BAB
III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.
Kesimpulan
Kesadaran dari setiap individu dan
keluarga sangat diperlukan untuk membentuk citra masyarakat dengan tata nilai
yang baik dan menciptakan keharmonisan antar masyarakat. Dengan adanya tenggang
rasa dan silaturahmi dapat mempererat hubungan antar individu dan keluarga
dalam bermasyarakat. Dengan begitu citra individu dan keluarga yang baik dapat
tata nilai dalam masyarakat dapat tercipta.
2.
Rekomendasi
·
Dengan
peranan individu dan keluarga dalam lingkungan dapat terwujudnya tata nilai
dalam masyarakat.
·
Meningkatkan kesadaran setiap individu
betapa pentingnya bermasyarakat yang baik.
·
Menciptakan kegiatan gotong-royong dalam setiap kegiatan
yang berada di lingkungan masyarakat.
·
Memberi pengarahan ke pada beberapa individu yang membawa dampak
negatif dalam masyarakat.
REFERENSI
·
http://abyfarhan7.blogspot.com/2011/12/pengertian-individu-keluarga-dan.html
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Individu
·
http://ervannur.wordpress.com/2010/10/16/hubungan-individu-keluarga-dan-masyarakat/
·
http://www.crayonpedia.org/mw/Norma-Norma_yang_Berlaku_dalam_kehidupan_Bermasyarakat,_Berbangsa_dan_Bernegara_7.1